Test Footer

LightBlog

Breaking

LightBlog

Senin, 30 Desember 2013

Virtualisasi, Cloud & Tren Pendorong Bisnis di Indonesia



Teknologi yang menempatkan produktivitas dan efisiensi biaya sebagai prioritas akan diadopsi oleh perusahaan di Indonesia.

Virtualisasi, cloud, software-defined data center dan komputasi pengguna akhir bakal memungkinkan perusahaan menuai keuntungan dari otomatisasi dan kelincahan, sehingga mereka dapat lebih baik dalam penempatan tenaga kerja yang ada untuk peran yang lebih penting dan memberikan manfaat bagi keseluruhan bisnis.

Lanskap TI Enterprise tahun 2013

Ada dua faktor yang membentuk TI enterprise tahun ini. Pertama, teknologi virtualisasi sebagai pendorong bagi organisasi untuk berinovasi dan berkembang dengan menyatukan operasi TI untuk mendukung tujuan bisnis dan prioritas dan memungkinkan proyek-proyek TI yang lebih strategis untuk dimulai.

Menurut IDC Server Economies Index 2013 dengan menggunakan virtualisasi maka kawasan Asia Pasifik pada tahun 2003-2020 dapat menghindari biaya sebesar USD 98 miliar untuk belanja server, daya dan pendinginan, ruang lantai dan tenaga kerja dan biaya-biaya perusahaan.

Virtualisasi adalah salah satu kekuatan yang paling transformatif, mendobrak di TI dari generasi saat ini dan dengan semua biaya yang dapat dihindarinya, ia mendorong lebih banyak proyek yang lebih strategis.

Kedua, industri sedang bergerak ke pendekatan software-defined untuk mengelola Pusat Data. Dalam sebuah survei, VMware mendapati bahwa dua-pertiga responden menyatakan telah mampu menghasilkan pendapatan baru bagi bisnis mereka ketika mereka memperluas penggunaan virtualisasi.


Dari para pelaku bisnis yang dapat mengambil keuntungan penuh dari arsitektur lengkap software-defined data center, 85% responden mampu menghasilkan pendapatan baru sebesar 22% untuk bisnis mereka.

Software-defined data center (SDDC) membuat TI enterprise lebih relevan, lebih lincah dan juga memungkinkan penggunaan terbaik dari layanan public dan private cloud, serta memungkinkan lebih banyak tenaga kerja yang bekerja dari mana saja (BYOD).

Tren yang Sudah Terjadi di Indonesia Pada 2013

- Dampak Positif Virtualisasi Server di Pasar Indonesia
Server Economies Index 2013 memperlihatkan bahwa di Indonesia dampak positif ekonomi dari virtualisasi server pada tahun 2003-2020 diperkirakan sekitar USD 1,25 miliar yang berasal dari dapat dihindarinya biaya untuk belanja server, daya dan pendinginan, ruang lantai, admin server .

- Semakin Banyak Orang Indonesia Menjadikan Solusi Cloud Sebagai Prioritas untuk Bisnis
VMware Cloud Index 2013 mendapati 80% responden Indonesia melihat cloud sebagai prioritas utama atau sangat relevan untuk organisasi mereka.

Selain itu, 89% responden Indonesia percaya bahwa memanfaatkan cloud dan pendekatan 'as-a-service' akan membantu/telah membantu organisasi mereka menjadi lebih efisien dan beroperasi dengan sumber daya TI yang lebih ramping .

- Orang Indonesia Lebih Suka Menggunakan Teknologi Milik Sendiri Untuk Bekerja
Munculnya mobile workforce (tenaga kerja yang bekerja dari mana saja) dengan menggunakan berbagai perangkat. Perusahaan harus memperluas prinsip utama virtualisasi untuk menciptakan ruang kerja virtual untuk pengguna yang bekerja dari mana saja sebagaimana hasil penelitian New Way of Life 2013 yang mendapati 93% responden Indonesia membawa perangkat pribadinya untuk bekerja dan menggunakannya untuk melakukan pekerjaan mereka.



Prediksi 2014

Tren virtualisasi, cloud, software-defined data center dan komputasi pengguna-akhir akan terus berlanjut di Indonesia pada tahun 2014 dan akan terus mendorong inovasi dan mereka yang mampu beradaptasi dan berkembang akan meraih keberhasilan. Namun, hal itu membutuhkan pergeseran budaya dalam pola pikir perusahaan.

Virtualisasi, cloud dan software-defined data center akan terus tumbuh di tahun mendatang karena semua sektor di Indonesia telah menyadari manfaatnya. Sebagaimana hasil penelitian VMware Cloud Index 2013 yang menunjukkan bahwa responden Indonesia percaya bahwa memanfaatkan cloud dan pendekatan 'as-a-service' akan/telah membantu organisasi mereka menjadi lebih efisien dan beroperasi dengan sumber daya TI lebih ramping.

Selain itu, responden Indonesia juga percaya bahwa pendekatan software-defined yang diterapkan dan mengelola sumber daya Pusat Data (server, storage, jaringan), akan memiliki dampak yang signifikan terhadap organisasi mereka untuk 2-3 tahun ke depan.

Saya meyakini bahwa cloud telah jauh berkembang melampaui dari sekadar sebuah 'kata kunci' di Asia Pasifik dan virtualisasi adalah dasar yang membentuk bangunannya.

Virtualisasi telah berkembang menjadi sumber keunggulan kompetitif dalam bisnis saat ini. Bahkan, seiring para pebisnis di kawasan memperkirakan pertumbuhan bisnis, mereka melihat virtualisasi sebagai bagian integral dari strategi perusahaan dan IT mereka. Seperti yang terlihat dari hasil IDC Server Economies Index, banyak perusahaan yang mengakui virtualisasi sebagai pendorong bisnis mereka.


Selain itu, VMware Cloud Index 2013 menunjukkan bahwa pasar Indonesia untuk adopsi cloud terus tumbuh. Kami ingin menjadi bagian dari upaya transformasi TI di Indonesia dengan menggelar software-defined data center.

Manajemen Perangkat Bergerak dan Komputasi Pengguna

Tren komputasi pengguna diperkirakan akan tumbuh secara eksponensial tahun depan dengan tenaga kerja secara agresif mengadopsi program BYOD.

Tersedianya berbagai jenis perangkat bergerak dan model komputasi di pasar memerlukan perombakan dalam infrastruktur TI. Kebijakan enterprise tentang penggunaan hardware milik karyawan harus benar-benar ditinjau, diperbarui dan diperluas.

Dengan peningkatan adopsi BYOD , tenaga kerja akan menggunakan berbagai perangkat, dengan PC sebagai salah satu dari banyak pilihan, tapi tidak ada satu pun perangkat yang akan menjadi penghubung utama.

Oleh karena itu, cloud akan menjadi ‘alat bersama’ yang menghubungkan berbagai perangkat ini. Para CIO dan pengambil keputusan TI mengatakan bahwa mengelola tantangan yang muncul dari masuknya perangkat pribadi ke tempat kerja tidak bisa lagi diabaikan.

Kemacetan lalu lintas dan banjir yang sering terjadi di Jakarta adalah contoh yang bagus dari perlunya melengkapi dan memperbolehkan karyawan untuk bekerja bahkan ketika di luar kantor.

Jika perusahaan dapat memberikan aplikasi yang aman yang dibutuhkan karyawan untuk melakukan pekerjaan mereka menggunakan perangkat pribadi pilihan mereka, maka dapat menghasilkan dampak positif bagi perusahaan secara keseluruhan dan kepuasan untuk karyawan.

sumber : inet.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox